Oleh Jansen H. Sinamo
Pernahkah Anda merasa sepi
Saat
Suasana ketiga: meriah
Yang
Penting diketahui: sepi
Sekarang, soal
Pertama, mari merenungkan firman Tuhan. Anjuran ini berasal dari Mz 1: 2-3 “... tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Buat saya ini berarti membiarkan firman Tuhan memimpin imajinasi, mengisi cita-cita, mencuatkan inspirasi, dan memenuhkan hati kita. Jika tekun melakukannya maka firman itu menjadi hayat, sikap, rasa, dan emosi yang meluap menjadi sukacita. Ramai bukan?
Kedua, mari menaikkan kidung. Hati manusia sering gonta-ganti dilanda berbagai mood, termasuk yang sepi, lesu, down, atau negatif. Jika dibiarkan maka mood-mood buruk ini akan merajai hati Anda dan Anda pun kehilangan kebahagiaan yang wajar. Usirlah mood-mood buruk itu bagai sinar matahari mengusir kegelapan. Caranya: menyanyilah. Tak perlu pakai musik. Pilih satu dua kidung yang asyik buat Anda. Hafal dan nyanyikan tiga empat kali, niscaya emosi Anda segera terbawa, hati Anda akan menjadi the singing heart dan jiwa Anda menjadi the happy soul.
Ketiga, mari berpikir antusias tentang sebuah visi, tujuan, atau target yang hebat. Betapa miskin pun kita, betapa kecil, atau betapa bodoh pun kita, jauh di lubuk hati, kita semua punya mimpi, punya cita-cita, atau punya harapan yang agung. Kejarlah itu. Percayalah, itu bisa tercapai. Yakinlah, Anda pantas utuk itu hanya karena satu sebab: Anda diciptakan serupa dan seturut dengan gambar Allah.
Keempat, menukiklah ke interior pekerjaan Anda. Jangan menganggur sebab itu tidak baik. Tapi sibukkan diri Anda dengan suatu pekerjaan yang berguna. Tak ada pekerjaan yang hina jika ia Anda tujukan demi kebaikan. Lalu tenggelamlah dalam pekerjaan itu bagaikan orang yang masuk ke ruang terdalam dari suatu ruang pamer lukisan. Anda akan menyaksikan keindahan, kemeriahan, dan keasyikan.
No comments:
Post a Comment